Ada tiga kata dalam quran yang
dari sana kita tahu, bahwa kesadaran terbagi menjadi dua secara garis besar. Kata
itu adalah ketika Tuhan berkata : Aku, Kami, Dia. Dua kata terakhir itu dalam
kondisi antara makhluk dan kholiq, sedangkan kata pertama itu (Aku) dalam
kondisi Dia berbicara pada Diri-Nya sendiri. Man arofa nafsahu faqod arofa robbahu. Juga, anna inda dzonni abdi, bukan berarti 'Aku berada dalam prasangka
hamba-Ku', karena itu adalah menggunakan bahasa manusia. Makna tersirat dari
itu adalah, Aku adalah kehendak hamba-Ku,
yang telah kehilangan kesadaran tentang Kami dan Dia (dalam dua kata di
quran itu).
Ada hari-hari ketika aku sangat
ketakutan
Bahkan untuk sekedar bangkit dari
tempat tidurku
Terbayang mengapa Tuhan seakan
tak mau menjawab
Doa dan sapaan untuk mereka yang
tertindas zaman
Manusia
sepertinya harus banyak belajar
Dari
sishypus yang berbahagia dalam kesia-siaan
Meski
paham derita akan terus menimpa
Tak
ada waktu sejenakpun untuk berhenti menanjak
Mungkin sudah datang waktunya
Untuk kita berhenti berharap
bahkan pada Tuhan
Pada surga, pahala, dan
Tuhan-Tuhan yang tak mewujudkan doa-doa
Sudah saatnya kita merasa lebih
tinggi daripada Dia
Karena
ketika kesadaran mendaki ke tingkat selanjutnya
Dia
dan Kami menjadi tiada
Yang
ada hanyalah Aku
Segala
sesuatu yang menyatu dan.... gaib
Maka untuk apa menyembah-Nya
Untuk apa mengharapkan-Nya datang
Ketika kau tertimpa bencana
Hidup ini tentang Engkau, tentang
Aku yang adalah semua
Sudah
saatnya kau menertawakan akalmu
Dan
melepas meninggalkannya sambil berkata
Cukup
disini kalian menipuku
Membuatku
menganggap ada Dia dan Kami yang di langit sana
Dia dan Kami yang di langit sana
ada
Untuk mereka yang puas dengan
dunia
Berhenti berjalan menyambut
lengan dirinya sendiri
Yang berpaling dan.......... maa ghoroka bi robbikal karim
0 Comments