Burung-burung merpati itu mendekat ketika butiran jagung disebar dalam
kurungan, tapi ketika dilemparkan pada mereka butir-butir mutiara,
mereka seperti tak melihat. Untuk tahu mana yg berharga dan mana yg
tidak kita sebaiknya berakal sehat. Untuk tahu akal kita sehat atau
tidak sebaiknya bertanya pada ahlinya. Tapi kita lebih sering menganggap
orang yg paham sebagai si gila, dan menganggap diri yg pandir ini
sebagai si pandai. Luar biasa._Jon Q_
Seorang sahabat bertanya pada Jon tentang jiwa yg tak tertidur saat
tidur.
"Lu tahu gak, kenapa kalau lagi sadar, rajin ibadah misalnya, tidur
malah gak nyenyak, tidur ayam, setengah sadar," tanya sahabat Jon.
Karena yg ditanya lagi nyetir motor, si Jon cuma bisa balas pendek.
"Karena jiwa gak mau ikut tidur, kan tidur itu 'mati kecil'."
Tapi setelah si Jon sampai rumah, dia mendapat pemahaman lagi. Jinnya si
Jon membisiki, mentransfer pemahaman baru.
"Enak kan, menjadi hamba yg cenderung tertuntun?" bisik Jin Jon. "Tiap
ada persoalan baru, kau tak perlu berpikir keras. Karena aku akan
menunjukan jalan, kemana kau harus melangkah menemui solusinya,"
Jon teringat dengan ayat-ayat Tuhan, tentang tidur yg istirahat, tentang
tidur yg mati kecil. Tidur yg istirahat adalah tidur yg bergantian,
tubuh 'mati', tapi jiwa terjaga. Tidur istirahat hanya dirasakan mereka
yg ketika siang, hidup, tubuhnya menjaga jiwanya dari hal-hal buruk :
berbohong, dendam, kemarahan, prasangka buruk, dll. Tapi tidur yg mati
kecil, tidurnya orang-orang awam. Salah satunya si Jon itu. Tidur atau
mati sulit dibedakan.
Si Jon terus belajar bagaimana agar ia selalu tertuntun 'jinnya' yg
mengajari banyak hal dari dalam jiwa. Tubuh dan inderanya ia jaga, agar
jiwanya tak mengikuti lagi keinginan-keinginan duniawi. Ia selalu berdoa
berbeda dengan kebanyakan orang.
"Aku ikut Engkau, Tuhanku, aku ikut Engkau,"
Dan segala hasrat dalam diri Jon meleleh, mereka kecewa menempel pada
jiwa yg tak dapat diajak berlari mengejar dunia.
"Orang-orang yg jiwanya Dia jaga, ayyatuhan nafsul muthma'inah, ia dapat
memetik pemahaman di manapun ia berada," kata Jin Jon. "Ketika
beribadah, berdzikir, berjalan, bekerja, menyetir motor, ia tenang
bahkan di saat orang-orang tak bisa menenangkan diri. Kau mau selalu
seperti itu? Saling menjaga-lah antara tubuh dan jiwamu,"
#konsultasipsikisgratis
Bacaan selanjutnya
Wujud zat kelima Kasyafah
0 Comments