Di sekelilingmu berkumpul tiga jenis manusia. Mereka yg sedang ketakutan
: mudah marah, benci, tersinggung, kasar, dendam. Mereka yg sedang
sedih : merasa lemah, menyerah, kalah, memilih untuk tak lebih baik dari
hari kemarin. Mereka yg tersesat : senang belajar, ingin tahu banyak
hal, tapi tak tahu harus datang kemana mereka. Kau, dalam kelompok
mana?_Jon Q_
Nyatanya, seorang ibu tak bisa membelikan mainan pada anaknya, seperti
apapun ia menangis, mengamuk, jika memang ia tak mampu. Tidak selalu
karena keinginan pribadi, seseorang merasa dianiaya oleh seseorang yg
lain. Seorang suami tak mungkin memilih membuatkan rumah jika ibunya
sedang sakit, misalnya, sedang membutuhkannya. Ada hal yg lebih besar yg
tak selalu kita tahu, bahwa seseorang tak mau melakukan itu bukan
karena takut, tapi karena pertimbangan lain yg lebih besar.
"Lalu bagaimana aku mengatasi dilema itu, Jon?" tanyaku. " 'Ke atas'
mereka tak bisa memberi, 'ke bawah' aku tak tega menekan. Cara bagaimana
lagi?"
"La yamuwtu wa la yahya," Jon berkhotbah. "Ada tiga jenis manusia yg
berkumpul di sekitar kita. Mereka yg ketakutan, terpenjara kesedihan,
dan mereka yg tersesat. Kau marah dengan kondisi ini?"
"Marah? Tidak, aku cuma terus berpikir. Bukankah marah adalah satu
kesimpulan terburu-buru dari hasil berpikir?" jawabku.
"Ya, setuju," kata Jon.
"Kau merasa lemah, menyerah?"
"What? Give up? Haha, u kidding me? Im ready for everything else, insya
allah,"
"Kau kehilangan ketenangan? Merasa Tuhan 'hilang'?" tanya Jon lagi.
"Em, rasanya tidak. Aku justru semakin paham. Indera dan pikiran
membutuhkan bentuk, wujud. Ketika kebutuhan itu dihilangkan, em...
sepertinya 'di sana' Tuhan berada,"
Jon terkekeh.
"La yamuwtu wa la yahya," katanya mengulangi. "Itu kondisi
'pertengahan'. Kau tak hidup, karena hidup umumnya seperti mereka yg
ketakutan, sedih, dan kebingungan. Tapi kau juga tak mati, tak kalah,
engkau mengalir, tapi tak terbawa arus. Tidak menggenang, juga tidak
terbawa keadaan dunia. Wa la inita'ba'ta ahwa-akum ba'da ma ja'aka minal
ilm, jangan ikuti mereka yg menuruti keinginannnya sendiri. La awlya wa
la tunshoruwn, kau tak akan dijaga dan ditolong lagi - jika kau
menuruti keinginanmu itu,"
Bacaan selanjutnya
Kaum La Ya'lamun Qutiba Alaikumul Qital
0 Comments