Seseorang disebut gagal, karena ia pernah berhasil. Jika ia belum pernah
berhasil, maka ia tak bisa disebut gagal. Orang lain boleh menyebutmu
gagal, bodoh, pemalas, buruk, tapi jangan katakan itu oleh dirimu
sendiri._Jon Q_
Jon diminta memberi motivasi pada siswa-siswa salah satu SMA di kota
tetangga. Mereka adalah para siswa yg akan lulus tahun ini. Di tengah
lapangan upacara, Jon berkhotbah.
"Tiga tahun kalian sekolah di sini," Jon mengawali. "Keluar masuk
sekolah ini. Tapi pernahkah kalian memikirkan dari apa genteng-genteng
di atas bangunan kelas kalian? Dari apa? Tanah liat, ok. Di mana tanah
liat itu berada? Di bawah? Ok. Kita menginjak-injak mereka tiap saat
tanpa kita sadari,"
"Genteng dari tanah liat yg dulu berada di bawah, sekarang berada di
atas, kalian pernah merenungkan itu? Dulu rendah, sekarang tinggi. Dulu
tak bisa apa-apa, sekarang ahli. Apa hubungannya dengan kita?"
"Manusia tercipta dari apa? Min sholsholin kal fakhkhor, dari tanah liat
yg diberi bentuk. Genteng dari tanah liat, manusia juga dari tanah.
Apakah manusia bisa meraih mimpi yg tinggi? Kalian pernah memikirkan
itu? Aku kisahkan sebuah cerita nyata,"
"Ada seorang sarjana, S1, pulang ke kampungnya. Dia lulus, tapi tak ikut
wisuda. Kenapa? Karena dia miskin. Kecerdasan tak bisa diukur hanya
dengan memakai toga dan jubah. Dia mis...? Kin. Oke. Dia sarjana, S1,
kerja apa ketika ia pulang ke kampung halamannya? Dia jadi tukang angon
sapi. Mencari rumput dengan becak, memandikan sapi, membersihkan kotoran
mereka pagi dan menjelang petang. Dia sarjana S1!"
"Apa dia punya kekasih? Tak ada yg mau lelaki miskin yg tiap sore bau
tlephong (kotoran sapi), pulang dengan tubuh yg lelah. Apa kata
orang-orang? Sarjana kok jadi tukang sapi? Sarjana kok mbecak? Sarjana
kok Madesu? Mana ilmunya?"
"Dia marah? Tidak. Mau marah pada siapa? Orang-orang? Mengapa orang lain
harus mengendalikan hidupnya? Mengapa ia harus hidup dengan penilaian
orang lain?"
"Tiga tahun ia terhina, tapi selalu merasa bahagia. Ia sudah tak
menginginkan apa-apa lagi. Lalu di awal tahun tanggung jawab besar
datang. Ia jadi kepala sekolah SD, ia jadi guru SMK, ia jadi pembicara
di forum-forum ilmia, majlis ta'lim, seminar. Siapa dia, kalian tahu?
Dia adalah orang yg sedang berbicara di depan kalian,"
"Jangan pernah menyerah. Lihat genteng-genteng itu? Dulu mereka di
bawah, mereka diinjak-injak, dibakar. Dan kini mereka di atas. Kita?
Mungkin saat ini kita berada di bawah, tapi jika kita terus bekerja
keras, sangat mungkin mimpi-mimpi kita tercapai,"
Bacaan selanjutnya
Cerita tentang keterlepasan Tentang kerendahan hati
0 Comments