Suatu kedalaman yg ketika segala sesuatu jatuh ke dalamnya, tak ada
suara apapun di sana._Jon Q_
Yg pertama diciptakan Tuhan adalah qalam, pena. Ia diperintahkan untuk
menulis. Dan dia pun bertanya, apa yg harus ia tulis. Seperti ketika
sang nabi diperintahkan membaca, ketika wahyu pertama kali turun, sedang
ia tak mampu membaca.
Ma ana bi qari'?
Pena menulis, dan sang utusan membaca. Ia membaca apa yg ia tulis
sendiri.
Dalam qalam, ada lauh al mahfudz, lembaran yg terjaga. Di atas arsy, di
sisi kursiy. Di sisi arsy ada sidrah al muntaha, ruang pertemuan antara
sang nabi dengan Tuhan secara langsung. Malaikat jibril tak mampu
menemaninya, karena cahaya qalam, adalah cahaya pertama, yaitu cahaya
muhammad. Sedang jibril adalah cahaya kedua, seperti cahaya yg memancar
dari dalam jiwa Isa, Yesus. Maka dalam kitabnya, Yohanes pasal 5 ayat
30, Ia berkata : Masih banyak yg harus aku sampaikan padamu. Tapi kalian
belum mampu untuk menerimanya. Tapi ketika ruh kebenaran telah datang,
dia akan menjelaskan semuanya. Dia akan memuliakanku... Isa mengerti,
melihat, dia bukanlah yg akan menyempurnakan.
Ketika Tuhan berfirman akan menjadikan seorang khalifah di bumi, ketika
para malaikat dan Iblis, Jin yg kesalihannya menyetarai malaikat,
berdialog dengan Tuhan, mereka tidak sedang berbincang dengan Tuhan yg
sebenarnya. Tapi mereka berdialog dengan qalam, yg tiap kalimatnya
tertulis di dalamnya, yg diajarkan Tuhan pada Jibril, agar ia
menyampaikannya kelak pada cahaya qalam yg menjelma. Lalu di manakah
Tuhan, jika malaikat dan iblis di suatu waktu itu ternyata berbincang
dengan qalam, bukan Tuhan?
Anni fa inni qariyb...
Tak ada yg tahu di mana Ia kecuali rasulullah yg pernah secara langsung
bertemu dengan-Nya. Arsy, kursiy, para malaikat, tak ada yg tahu di mana
Dia.
Suatu kedalaman yg ketika segala sesuatu memasukinya, tak ada suara
apapun di dalamnya. Qalam, tanpa suara menulisnya.
Bacaan selanjutnya
Di permukaan dan di kedalaman Mengejar pemikiran Tuhan
0 Comments